Olimpiade Nusantara

Olimnus Ikut Berpartisipasi dalam Gerakan Literasi Desa Candiareng!

Olimnus dan Toko Sinjab merupakan dua komunitas yang sama keberadaannya di Desa Candiareng, Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang. Dalam rangka peningkatan minat baca dan rasa cinta generasi muda terhadap Desa Candiareng, Yuda sebagai Founder Olimpiade Nusantara (Olimnus) terlibat aktif bersama Toko Sinjab dalam penyusunan buku “Wajah Desa Candiareng”. Toko Sinjab merupakan sebuah komunitas yang beranggotakan Yuda perwakilan dari mahasiswa Desa Candiareng dan sekaligus Founder Olimnus, Bagus Burhan perwakilan sebagai perangkat Desa Candiareng, Agus Supriyanto perwakilan masyarakat yang memiliki kemampuan menulis luar biasa, Nidhom perwakilan dari guru MI Candiareng, dan Khairul Subaki perwakilan dari masyarakat intelektual Desa Candiareng. Toko Sinjab merupakan komunitas di desa yang memiliki visi untuk kemajuan bersama Desa Candiareng melalui karya nyata.

Candiareng merupakan sebuah desa yang memiliki toponim menarik, di dalamnya ada dukuh candi krajan, candi klenteng, candi kedungwadas, bahkan di kampung sebelahnya ada candi blusukan dan candi arum. Nama candiareng sepertinya masih asing di telinga, sebab, mungkin saja tidak begitu sering diperbincangkan, jarang terlihat dalam peta, dan itu bisa kita lihat dalam internet ketika mengetik di google, kemudian apa hasilnya kalau bukan kekosongan, sedikit informasi dan sedikit pula kisahnya. Olimnus sendiri beralamatkan di Desa Candiareng.

Bagi sebagian orang nama candiareng mungkin unik walau jarang digunakan. Namun, anehnya ada kisah-kisah legenda dibalik setiap namanya apalagi di batas-batas desanya ada penanda pepohonan seperti beberapa randu alas. Di dalam alas yang luas itu ada Dukuh Klopogodo yang menjadi tempat menyusun siasat perang untuk pertempuran para pejuang republik ketika mengusir Belanda yang menjajah negeri ini dan Belanda pun kalah dalam agresi militer kedua tahun 1949, lalu terusir kemudian setelah itu dikirabkan oleh masyarakat untuk mengenang jasa-jasa perjuangan para pejuang dalam menjaga dan memelihara tanah airnya.

Sebagai putra asli Desa Candiareng, kami yang tergabung dalam Toko Sinjab bertekad untuk memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Desa Candiareng melalui karya dalam bentuk buku yang diberi judul “Wajah Desa Candiareng”. Dalam acara penyerahan buku wajah Desa Candiareng kepada Pemerintah Desa Candiareng, hadir Bapak Drs. Darsono, M.M, beliau menyampaikan bahwa “Buku Wajah Desa Candiareng merupakan karya orisinil satu – satu nya di Kecamatan Warungasem”.

Bagi Yuda, Agus, Burhan, Baki dan Nidhom selaku penulis buku tersebut sepakat bahwa buku ini merupakan usaha untuk meluaskan informasi dan juga mengasah imajinasi mengenai teka teki bahasa dan istilah yang digunakan untuk nama desa. Buku ini bukan buku sejarah, namun mudah-mudahan ada manfaatnya bagi masyarakat. Satu hal yang perlu diingat, tuliskanlah kisah kisah desa kalian siapa tahu bisa diambil hikmahnya. Seperti kata pengantar yang dituliskan oleh Bapak Camat Warungasem “Buku ini merupakan sebuah karya yang tercetak, catatan bermakna sejarah yang inspiratif dan kreatif dari anak bangsa”. Semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan merupakan kunci sukses untuk meraih sebuah cita-cita.

Dimulai hari Jumat sampai dengan hari Sabtu, team penulis melakukan perjalanan ilmiah untuk mendonasikan Buku Wajah Desa Candiareng sekaligus menjalin kerjasama dalam rangka memajukan pendidikan Desa Candiareng. Buku tersebut telah didonasikan kepada Pemerintah Desa Candiareng, TK Pertiwi Candiareng, MI Candiareng dan SD Negeri Candiareng. Harapan nya buku tersebut dapat menginspirasi, dan meningkatkan rasa cinta generasi muda terhadap Desa Candiareng. Kemudian terakhir disampaikan oleh kepala Desa Candiareng Toko Sinjab diharapkan dapat mengembangkan dan memajukan perpustakaan desa menjadi pusat pembelajaran dan kemajuan Desa Candiareng.

Terakhir bagi penulis, keberhasilan dalam proses menulis ini merupakan sebuah anugerah bahwa kehadiran Toko Sinjab dan Olimnus di Desa Candiareng dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Candiareng.

Penulis: Yuda Safrilana

Bagikan

Scroll to Top